Banyak orang indonesia yang tidak mengetahui sejarahnya sendiri, sejarah
yang sebenarnya, bukan sejarah yang dibelokkan oleh rezim politik untuk
kepentingan kekuasaan. Semakin lama semakin terkuak sejarah indonesia
yang dulunya tidak terekspose ke permukaan. Semakin derasnya informasi,
fakta-fakta sejarah tersebut muncul kepermukaan dan mulai menjadi berita
hangat untuk indonesia. Inilah 10 fakta sejarah Indonesia yang jarang
diketahui:
1. Presiden Yang Tak Dikenal
Indonesia bukanlah negara yang jumlah Presidennya banyak. Bandingkan
dengan Amerika Serikat yang sudah memiliki 44 Presiden, Indonesia masih
dalam hitungan jari tangan sehingga mudah diingat. Tapi coba tanyakan
pada anak-anak muda siapa saja nama Presiden Indonesia. Mungkin yang
disebut hanya Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY.
Ada dua nama yang terlewat, yakni Sjafruddin Prawiranegara dan
Mr.Assaat.
Faktanya, Sjafrudin Prawiranegara pernah ditugaskan sebagai
Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) pada tahun
1948 untuk menjalankan roda pemerintahan dari Bukittinggi, sebab saat
itu Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada Agresi Militer II. Lain
lagi dengan Mr.Assaat. Tokoh yang ikut ditangkap Belanda dan diasingkan
ke Pulau Bangka bersama Soekarno dan Hatta ini sempat menjadi “Acting
Presiden Republik Indonesia” alias pemangku sementara jabatan Presiden
sejak Desember 1949 hingga Agustus 1950.
2. Presiden Korup
Sejak jaman baheula Indonesia terkenal sebagai negara yang tingkat
korupsinya tinggi. Hingga tulisan ini dibuat, mantan Presiden Soeharto
mencatat prestasi sebagai pemimpin negara paling korup sedunia. Tidak
ada pemimpin negara lain yang menyaingi nilai korupsi Soeharto yang
diperkirakan mencapai angka 15-35 milyar dollar AS. Prestasi ini dicapai
Soeharto selama 32 tahun masa pemerintahannya. Padahal Soeharto pada
awal menjabat sebagai Presiden dulu pernah mengkritik era Orde Lama
Soekarno yang dinilai tidak mampu memberantas korupsi. Well,..people
changed.
Meskipun pada tahun 1998 era Orde Baru Soeharto ditumbangkan oleh people
power, namun Soeharto selalu gagal diadili atas dugaan korupsi yang
telah dilakukannya hingga ia meninggal 10 tahun kemudian.
Uniknya, hingga kini masih ada wacana serius untuk menjadikan Soeharto
sebagai Pahlawan Nasional. Sebagian kalangan menilai jasa-jasanya amat
besar bagi Indonesia. Ada anekdot bahwa gelar itu sangat pantas, karena
berkat jasa-jasa beliau lah kini korupsi begitu mengakar di setiap
instansi pemerintah, dan barang siapa yang tidak korup bisa diolok-olok
sebagai orang bodoh atau munafik. Buktinya? menurut survei sebuah
perusahaan konsultan PERC, di tahun 2010 Indonesia menempati posisi
juara 1 negara paling korup se-Asia Pasifik.
3. Pemimpin Cacat Fisik (Maaf)
Tahun 1999 Abdurrahman Wahid, yang terlahir dengan nama Abdurrahman
Addakhil, resmi menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4. Bisa jadi
sejak saat itu Indonesia menjadi satu-satunya negara yang punya pemimpin
cacat fisik. Presiden yang kerap dipanggil Gus Dur itu menderita
gangguan penglihatan hingga seringkali orang lain yang membacakan atau
menuliskan surat untuknya. Selain itu Gus Dur juga menderita diabetes,
gangguan ginjal, bahkan beberapa kali diserang stroke. Namun segala
keterbatasan fisik tersebut tidak menghalanginya membuat berbagai
terobosan. Ia dikenang sebagai pahlawan kebebasan, pembela kaum
minoritas dan pejuang HAM.
Tercatat dalam sejarah, Gus Dur lah yang memulai perundingan dengan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM; gerakan separatis di Aceh), memperbolehkan
bendera bintang kejora berkibar di Papua (bendera RMS; gerakan separatis
di Papua), menetapkan Tahun Baru Cina (Imlek) sebagai hari libur
nasional, mencabut larangan penggunaan huruf Tionghoa, mengusulkan agar
larangan terhadap Marxisme-Leninisme dicabut, membubarkan Departemen
Sosial yang korup, serta menentang RUU Anti Pornografi & Pornoaksi.
4. Arti Sebuah Nama Bagi Soekarno
Jika Presiden Soekarno bisa memutar balik waktu, mungkin beliau akan
mengubah tandatangannya di naskah Proklamasi. Saat sudah menjabat
sebagai Presiden, Soekarno mengubah penulisan namanya menjadi Sukarno.
Ia sangat membenci ejaan “oe” yang dianggapnya warisan penjajah Belanda.
Sayangnya, naskah Proklamasi tidak boleh dirubah sama sekali.
Soekarno sendiri dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo, sebelum
dirubah ayahnya menjadi Soekarno karena sering sakit-sakitan saat kecil
dulu. Terbukti saat menyandang nama Soekarno ia berjaya, persis seperti
“Karna”, pahlawan dalam kisah Mahabrata yang mengilhami namanya. Namun
ketika ia merubah lagi namanya menjadi Sukarno, nasibnya menjadi buruk.
5. Lan Fang, Republik pertama di Negeri Kita
Siapa bilang Indonesia Republik pertama di negeri kita ? Dua abad yang
lalu, tepatnya tahun 1777, pernah berdiri Republik bernama Lan Fang di
Pontianak, Kalimantan Barat. Saat itu bangsa Eropa dan Cina (yang
katanya) lebih maju sejarah peradabannya pun masih memakai sistem
Kerajaan / Monarki.
Bendera Republik Lan Fang berbentuk empat persegi panjang berwarna
kuning dengan lambang dan kalimat “Lan Fang Ta Tong Chi”. Panji
kepresidenan berbentuk segi tiga berwarna kuning dengan kata “Chuao”
(Jenderal). Pejabat tingginya berpakaian ala Tiongkok kuno, sedangkan
yang berpangkat lebih rendah mengenakan pakaian ala barat.
Lo Fang Pak, seorang guru dari Kwangtung-Cina merupakan pendiri
sekaligus Presiden pertama Republik Lan Fang yang berjasa menyatukan
puluhan ribu orang Tionghoa yang saat itu berburu emas sampai ke
Kalimantan Barat.
Hebatnya, Republik Lan Fang kala itu sudah membangun jaringan
transportasi, punya kitab undang-undang hukum, menyelenggarakan sistem
perpajakan, mengembangkan sistem pendidikan, pertanian dan pertambangan,
bahkan punya ketahanan ekonomi berdikari, lengkap dengan perbankannya !
Tidak hanya itu, Republik Lan Fang sangat disegani kemampuannya mengusir
buaya di muara Kapuas. Bahkan setelah sukses membantu Sultan Kun Tien
dalam perang melawan Kesultanan Mempawah dan kelompok Dayak, seluruh
orang Tionghoa memilih berlindung pada Republik Lan Fang, termasuk
Sultan Kun Tien sendiri.
Setelah 47 tahun berdiri dan tercatat punya 10 Presiden yang dipilih
lewat Pemilu, akhirnya Republik Lan Fang takluk di tangan penjajah
Belanda. Namun karena takut Dinasti Cina membantu Lan Fang (baca: Lan
Fang rajin memberi upeti tiap tahun ke Dinasti Ching di Cina), lantas
Belanda baru berani mengumumkan penaklukkan itu secara resmi 27 tahun
kemudian saat Republic of China berdiri.
Bejimane pun ane bangga dengan indonesia DIRGAHAYU NEGARAKU
6. Nama Jalan Pahlawan Indonesia di Belanda
Indonesia punya keterikatan historis dengan Belanda yang pernah
menjajahnya selama 3,5 abad. Uniknya jika pelesir ke Belanda, akan
menemukan nama-nama pahlawan perjuangan Indonesia di beberapa kota. Ada
nama jalan Mohammed Hatta dan Sutan Sjahrir di kota Haarlem. Ada juga
jalan RA Kartini atau RA Kartinistraat yang diabadikan di empat kota
sekaligus: di Amsterdam, Haarlem, Utrecht, dan Venlo. Bahkan
Kartinistraat di kota Utrecht lebih luas dibanding jalan Che Guevara,
tokoh pejuang Amerika Latin yang legendaris itu.
Namun jangan senang dulu, karena di kota Haarlem juga terdapat nama
jalan Chris Soumokil, presiden gerakan separatis RMS (Republik Maluku
Selatan) yang dulu dihukum mati di Kepulauan Seribu.
7. Negara Maritim
Siapa yang tak tahu kalau Indonesia adalah negara maritim terbesar di
dunia dengan perairan seluas lebih dari 3,2 juta km2 dan pantainya
terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Untuk mengamankannya dari
serangan musuh dan pencuri kekayaan alam Indonesia tentu dibutuhkan
pasukan militer yang tangguh. Ironisnya, saat ini untuk mengamankan
lebih dari 17.000 pulau, Indonesia hanya punya 17.000 personil marinir.
Artinya, satu pulau dijaga oleh satu orang marinir. Menyedihkan.
8. Kuburan ala Indonesia
Ada banyak cara menguburkan jenazah, dan orang Indonesia punya cara yang
unik dalam melakukannya. Orang-orang Toraja di Sulawesi Selatan
memakamkan jenazah di bukit atau tebing-tebing yang terjal. Makam yang
tersohor antara lain Batu Lemo. Disini bahkan para mayat diganti
pakaiannya pada waktu-waktu tertentu. Ada juga Kuburan Bayi Kambira;
dimana jenazah bayi dibalsem dan dibungkus, lalu dimasukkan ke dalamnya
pohon besar yang sudah dilubangi terlebih dulu. Setelah itu lubang
ditutup dengan anyaman ijuk. Ada juga makam Batu Karang Terjal Londa.
Mayat dimasukkan ke peti-peti yang kemudian diatur sesuai garis
keturunan keluarga, lalu diletakkan di dalam goa yang dalamnya sekitar
seribu meter. Bayangkan, di dalam goa itu kita akan menemukan ribuan
tengkorak dan tulang-belulang manusia.
Orang-orang Dayak suku Benuaq di pedalaman Kalimantan Timur juga punya
kuburan unik. Mayat tidak dikubur dalam tanah, melainkan diletakkan ke
dalam peti yang disangga oleh tiang atau digantung pada tali. Setelah
beberapa tahun peti itu dibuka lagi, lalu tulang-belulang mayat
didoakan, kemudian dimasukkan lagi ke dalam peti bertiang yang permanen.
9. Tetangga Yang Baik Bagi Malaysia
Tanyakan pada seluruh negara di Asia Tenggara, dijamin mereka merasa
bahagia hidup berdampingan dengan Indonesia. Bagaimana tidak,
oknum-oknum pemerintah Indonesia tak pernah berhenti menggratiskan
kekayaan alam Indonesia pada negara lain. Saking murah hatinya, yang
namanya pencurian ikan, pencurian pasir, illegal logging, dll seringkali
tidak diproses hukum melainkan selesai lewat jalan “damai”.
Diantara semua negara tetangga, mungkin Malaysia yang paling happy.
Negara yang berpenduduk hanya 27 juta orang dan luas negaranya tak
sampai setengah Pulau Kalimantan ini berulang kali membuat “dosa” pada
Indonesia namun selalu dimaafkan. Dari mulai merebut Pulau Sipadan &
Ligitan di Selat Makassar sana, kekerasan pada TKI, illegal logging,
mengklaim hak paten atas kesenian Indonesia, dan bla..bla..bla…
Belum ada pemimpin Indonesia yang berani pada Malaysia seperti Bung
Karno. Idenya untuk Ganyang Malaysia tak pernah jadi kenyataan. Apalagi
presiden RI yang sekarang cukup feminin (istilah lain dari “mengutamakan
diplomasi”). Tak pantaslah harga diri bangsa ditukar dengan jiwa
pengecut. Tapi itulah realita. Suka tidak suka, Indonesia benar-benar
tetangga yang baik bagi Malaysia. Bukan tak mungkin nantinya Indonesia
yang akan diganyang Malaysia.
10. Orang Terkenal “Made in Indonesia”
Tuhan berbaik hati memberi kekayaan alam melimpah pada Indonesia,
sampai-sampai dulu bangsa Eropa tega menjajah demi rempah-rempah.
Mereka, khususnya bangsa Belanda, menghuni Indonesia ratusan tahun
lamanya dan beranak-pinak dengan warga lokal. Itulah kenapa saat ini ada
sekitar setengah juta warga negara Belanda yang punya garis keturunan
Indonesia.
Tengok saja para pemain sepakbola Belanda saat ini. Dalam tim nasional
Belanda banyak yang punya darah Indonesia dari kakek-nenek mereka. Sebut
saja Robin Van Persie, John Heitinga, Demy De Zeeuw, Nigel de Jong,
Denny Landzaat, Giovanni van Bronckhorst. Yang disebut terakhir justru
masih bisa berbahasa Indonesia meskipun tidak lancar. Maklum, ibunya
bermarga Sapulette, berasal dari Saparua, Maluku.
Selain mereka, dipercaya ada ratusan pemain sepakbola di Eropa yang
keturunan Indonesia. Ada yang berdarah Ambon seperti Christian Supusepa,
Justin Tahapary, Michael Elias Timisela. Ada yang keturunan Batak
seperti Radja Nainggolan, dan keturunan Jawa seperti Leroy Gerald
Resodihardjo.
Selain pemain sepakbola, masih ada segudang tokoh terkenal dunia yang
punya darah Indonesia. Mulai dari atlit, seniman, model, astronom, hakim
agung, reporter, ahli persenjataan, politisi, hingga presiden dan
perdana menteri.
Singapura pernah punya Perdana Menteri keturunan Indonesia, yakni Lee
Kuan Yew yang berdarah Semarang dan Pontianak dari kedua neneknya.
Bahkan presiden pertama Singapura, Yusof Ishak, yang wajahnya diabadikan
dalam pecahan uang kertas Singapura, merupakan keturunan Minangkabau,
Sumatera Barat. Zubir Said, sang pencipta lagu kebangsaan Singapura juga
lahir di Bukittingi, Sumatera Barat.
Malaysia lebih ajaib lagi. Sejak Malaysia berdiri, negara itu baru
memiliki enam orang Perdana Menteri, dan separuhnya adalah keturunan
Indonesia. Tun Abdul Razak (Perdana Menteri ke-2 sekaligus bapak pendiri
Malaysia), Najib Tun Razak (anak dari Tun Abdul Razak sekaligus Perdana
Menteri Malaysia saat ini), dan Abdullah Ahmad Badawi (Perdana Menteri
Malaysia ke-5) semuanya adalah keturunan Bugis, Sulawesi Selatan.
Mereka semua made-in Indonesia.
Itulah fakta-fakta yang mencengangkan kita, bisa membanggakan dan bisa
memalukan nama Indonesia. Sebenarnya masih banyak fakta-fakta sejarah
yang masih terkubur atau yang masih (sengaja) dirahasiakan, yang mungkin
sebentar lagi akan terkuak. Tunggu kelanjutannya.